Penelitian Mahasiswa
Hubungan sedentary lifestyle, night time eating dan asupan lemak dengan kejadian gizi lebih pada remaja SMAN 1 Pujud
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
Skripsi, Juni 2025
YULIA SARI
HUBUNGAN SEDENTARY LIFESTYLE, NIGHT TIME EATING, DAN ASUPAN LEMAK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA SMAN 1 PUJUD
xii + 93 Halaman + 8 Tabel + 7 Gambar + 4 Skema + 12 Lampiran
ABSTRAK
Gizi lebih pada remaja menjadi permasalahan kesehatan yang semakin meningkat seiring perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan. Sedentary lifestyle, night time eating, dan asupan lemak merupakan beberapa faktor yang berperan dalam kejadian gizi lebih. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara sedentary lifestyle, night time eating, dan asupan lemak dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMAN 1 Pujud. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2025 dengan jumlah sampel sebanyak 207 siswa yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) untuk sedentary lifestyle, Night Eating Questionnaire (NEQ) untuk night time eating, dan wawancara food recall 2x24 jam untuk asupan lemak. Gizi lebih ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U). Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 111 responden (53,6%) tidak mengalami gizi lebih, 113 responden (54,6%) memiliki sedentary lifestyle tinggi, 108 responden (52,2%) termasuk ke dalam kategori Night Time Eating (NTE), dan 109 responden (52,7%) memiliki asupan lemak berlebih. Hasil uji Chi-Square terkait hubungan antara sedentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih adalah p=0,002, sedangkan antara night time eating p=0,019, dan asupan lemak p=0,026 dengan kejadian gizi lebih. Terdapat hubungan yang bermakna antara sedentary lifestyle, kebiasaan makan di malam hari (night time eating), dan asupan lemak dengan status gizi lebih pada remaja di SMAN 1 Pujud. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali faktor tambahan seperti aktifitas fisik, faktor setres, kualitas tidur, dan yang mungkin menyebabkan terjadinya gizi lebih pada remaja.
Kata kunci : Asupan lemak, gizi lebih, night time eating, remaja, sedentary lifestyle
Daftar bacaan : 40 bacaan (2012-2024)
| S004454 | 07 25-08 | Perpustakaan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain