Penelitian Mahasiswa
Hubungan pola konsumsi dan tingkat ekonomi keluaraga dengan status gizi remaja di smk plus muhammadiyah tualang
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
Skripsi, Agustus 2021
NISWATUL ARIFAH
HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMK PLUS MUHAMMADIYAH TUALANG
x + 111 halaman + 14 tabel + 4 skema + 4 gambar + 13 lampiran
ABSTRAK
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi penyerapan (absorbsi) dan penggunaan zat gizi makanan masa lalu.. Pendahuluan : Status gizi pada remaja dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor secara langsung dari status gizi adalah konsumsi pangan. Dengan masalah utama hubungan pola konsumsi dengan status gizi remaja dan hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi remajadi SMK Plus Muhammadiyah Tualang. Tujuan untuk menganalisis hubungan antara pola konsumsi dan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi remaja di SMK Plus Muhammadiyah Tualang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pendekatan merupakan penelitian yang menekankan waktu pengukuran dan observasi data variabel indenpenden dan dependen hanya pada satu waktu (Nursalam, 2013). Populasi penelitian ini adalah 61 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode Total Sampling. Alat mengukur berat badan yang menggunakan alat timbang injak BB digital sedangkan untuk mengukur tinggi badan menggunakan pengukur tinggi badan. Pola konsumsi makanan diukur menggunakam kuesioner frekuensi makan . Untuk menghasilkan pertanyaan yang relevan dan dapat terukur maka kuesioner harus melalui uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. Hasil : Sebanyak 50,8 % dari total responden berjenis kelamin laki-laki dan 49,2% berjenis kelamin perempuan dengan usia berkisar antara 16-19 tahun. Sebagian besar keluarga responden (72,1%) memiliki pendapatan keluarga di atas UMK (Upah Minimum Kabupaten). Dari keseluruhan responden baik responden laki-laki maupun responden perempuan dengan umur 16-19 tahun, sebagian konsumsi energi seharinya berada pada kategori tidak cukup. (55,7%). Simpulan : Bagi siswa yang mempunyai status gizi masih kurang dan memiliki asupan energi dan protein tidak cukup hendaknya lebih memeperhatikan pola makan yang sehat sehingga dapat meningkatkan status gizinya. Bagi orang tua atau wali siswa hendaknya memperhatikan asupan makanan anak sehari-hari sehingga anaknya bisa mempunyai status gizi yang baik juga untuk membantu anak memiliki pertumbuhan yang optimal.
Kata kunci : Satus Gizi, Remaja, Pola Konsumsi, Tingkat Ekonomi Keluarga
Daftar Bacaan : 61 Bacaan (2010 – 2021)
S002254 | 07 21-39 | Perpustakaan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain