Penelitian Mahasiswa
Hubungan Pola Makan dengan Tanda dan Gejala Rematik pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar
ABSTRAK
Penyakit rematik dapat mengganggu kemampuan gerak lansia. Penyakit rematik
apabila tidak diatasi maka dapat mengakibatkan kecacatan (mordibilitas),
ketidakmampuan (disabilitas), penurunan kualitas hidup lansia sehingga dapat
menimbulkan frustasi atau gangguan psikososial lansia dan keluarganya. Faktor
risiko penyebab penyakit degeneratif (rematik) adalah pola makan yang tinggi
mengandung zat purin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan pola
makan dengan tanda dan gejala rematik pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kampar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah semua lansia umur 60 – 74 tahun yang berkunjung ke
Puskesmas Kampar Tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini lansia yang
berkunjung ke Puskesmas berjumlah 53 orang dengan teknik pengambilan
sampel accidental sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.
Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden memiliki pola makan tidak baik sebanyak
29 orang (54,7%), sebagian besar responden mengalami tanda dan gejala rematik
sebanyak 31 orang (58,5%). Hasil uji Chi-square didapatkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara pola makan dengan tanda dan gejala rematik di Poli Lansia
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar. Disarankan agar Puskesmas untuk dapat
melakukan penyuluhan - penyuluhan tentang pentingnya menjaga pola makan
sehat agar kehidupan lansia lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
seperti rematik.
Kata Kunci : Pola Makan, Tanda dan Gejala Rematik
S001240 | 02 20-20 | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain