Penelitian Mahasiswa
Hubungan Ketuban Pecah Dini (KPD) Dengan Kejadian Asfiksianeonaturum di RSIA Husada Bunda Salo Tahun 2020
ABSTRAK
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015, kematian bayi khususnya
neonatus sebesar 10.000.000 jiwa pertahun. insidensi mortalitas akibat asfiksia dan
trauma pada bayi usia 0-27 hari berkisar 23,8%. Asfiksia adalah keadaan bayi baru
lahir yang gagal bemapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, yang
disebabkan oleh preeklamsia, eklamsia, ketuban pecah dini, perdarahan abnormal,
persalinan lama. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketuban pecah
dini dengan asfiksia neonatorum di RSIA Husada Bunda Salo Tahun 2020, dengan
menggunakan Rancangan Penelitian Cross Sectional. Sedangkan populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang tercatat direkam medik RSIA
Husada Bunda Salo berjumlah 564 kasus dan jumlah sampel sebanyak 234 dengan
teknik sampel menggunakan simple random sampling. Dengan uji hipotesis yang
digunakan adalah Chi-Square. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil Ada
hubungan bermakna antara ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorum di RSIA
Husada Bunda Salo Tahun 2020 dengan P Value = 0,00. POR=2,871 (CI 95% =
1,656-4,976). Diharapkan kedepannya Perlu dilakukan sosialisasi mengenai faktor
risiko Asfiksia Neonatorum, agar sistem perujukan, persiapan resusitasi dan
penanganan Asfiksia Neonatorum dapat dilakukan secara cepat dan tepat untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi.
S001153 | 05 20-15 | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain