735 menit/hari), dan 60,4% mengalami nomophobia tingkat sedang. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kategori screen time dan tingkat nomophobia (p value = 0,802). Hal ini mengindikasikan bahwa faktor lain selain durasi screen time dapat memengaruhi tingkat nomophobia. Penelitian ini merekomendasikan mahasiswa untuk lebih bijak mengelola screen time. Studi lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi variabel lain seperti stres akademik atau kepribadian yang mungkin berkontribusi pada kejadian nomophobia. Kata kunci: Screen time, Nomophobia, Mahasiswa, Keperawatan " />
Penelitian Mahasiswa
Hubungan screen time dengan kejadian nomophobia terhadap mahasiswa sarjana keperawatan universitas pahlawan tuanku tambusai
ABSTRAK
Ahmad Amri, (2024): Hubungan Screen Time dengan Kejadian Nomophobia terhadap Mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Nomophobia, atau "no mobile phone phobia," merujuk pada kecemasan dan ketidaknyamanan yang dialami individu ketika tidak memiliki akses ke smartphone mereka. Nomophobia telah menjadi masalah yang semakin umum di kalangan mahasiswa, fenomena ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi untuk komunikasi, pembelajaran, dan hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara durasi screen time dengan kejadian nomophobia pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 197 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner durasi screen time dan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q). Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan mengambil hasil signifikan linear by linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (91,4%) memiliki durasi screen time tinggi (>735 menit/hari), dan 60,4% mengalami nomophobia tingkat sedang. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kategori screen time dan tingkat nomophobia (p value = 0,802). Hal ini mengindikasikan bahwa faktor lain selain durasi screen time dapat memengaruhi tingkat nomophobia. Penelitian ini merekomendasikan mahasiswa untuk lebih bijak mengelola screen time. Studi lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi variabel lain seperti stres akademik atau kepribadian yang mungkin berkontribusi pada kejadian nomophobia.
Kata kunci: Screen time, Nomophobia, Mahasiswa, Keperawatan
| S004293 | 02 25-05 | Perpustakaan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain